top of page

Yuk Melipir ke Museum Bahari untuk Mengenal Lebih Jauh Sejarah Nenek Moyang Kita

“Nenek Moyangku Seorang Pelaut” Semboyan itu sering sekali kita dengar dari kita masih kecil. Dan kita pun tau bahwa dulu masyarakat Indonesia mayoritas adalah pelaut, sejarahnya pun tersimpan rapih di Museum Bahari. Nah buat sobat NgetripMuluu yang mau tau lebih dalam tentang sejarah kemaritiman Indonesia bisa datang ke museum Bahari yang letaknya di jl. Pasar Ikan no.1, Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara.


Dikesempatan kali ini saya mau sharing sama sobat NgetripMuluu tentang sejarah Museum Bahari yang beberapa waktu lalu saya datangin untuk tugas liputan kampus, oya kalo temen-temen butuh guide cukup dengan bayar 40 ribu/guide nanti temen-temen akan ditemenin keliling museum dan diberi penjelasan tentang sejarah museum Bahari ini. Okay…kita mulai ya…


Cafe di Museum Bahari

Museum Bahari memang tergolong unik mulai dari segi bangunan sampai isi yang ada di dalam museum karena ornamen pada bangunan ini memiliki pintu yang besar terbuat dari kayu, baik itu jendela dan pintunya.


Bangunan yang didominasi kayu ini dibangun oleh Belanda secara bertahap sejak tahun 1652 hingga tahun 1759 serta dipakai sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah oleh VOC. Gedung ini baru secara resmi ditetapkan sebagai Museum Bahari Jakarta pada tahun 1977 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Hal tersebut ditulis disebuah panil didekat tempat pembelian karcis.


Menelusuri lebih dalam, bangunan yang sudah berusia tua ini akan memberikan kalian beberapa wawasan tentang kemaritiman Indonesia maupun dunia, seperti tentang seluk beluk sejarah maritim, tentang perdagangan, kapal, dan sebagainya.


Ketika memasuki museum temen-temen akan diajak kembali ke masa lalu dimana jaman beradapan kemaritiman yang masih mengunakan alat tradisional, diruangan pertama ini, saya diberikan pengetahuan mengenai sejarah kemaritiman.

Diruangan inilah saya diberikan wawasan yang memang sudah tertuang dipanil-panil yang digantung dibeberapa titik, setiap pengujung bisa membacanya. Selain itu sebuah meriam, setir pengemudi kapal, dan replika kapal phinisi yang usianya puluhan tahun juga menghiasi ruangan ini.


Pada ruangan kedua disini lebih memberikan informasi sejarah mulai dengan kegiatan yang memang dilakukan di laut. Seperti pengunaan pelabuhan, macam-macam pelabuhan, informasi mengenai pelabuhan tanjung priok dan masih banyak lagi.


Ruangan ketiga akan diajak mengenal ciri-ciri perahu dari massa prasejarah seperti perahu dimasa Majapahit, Sriwijaya, dan perahu dimasa hindu buddha sampai perahu massa kini.


Diruangan ke empat lebih mengedepakan sosok-sosok pahlawan nasional dari TNI AL, sampai pemimpin AL dari masa ke masa, dan informasi mengenai Angkatan Laut.

Patung Marcopolo di Museum Bahari

Menuju lantai atas melalui tangga kayu, saya disuguhi replika sosok legenda laut di dunia seperti Marcopolo, Putri Mazu, Dewa Baruna, Davi Jones, Prajutit Viking, Putri Duyung, dan Poseidon.


Selanjutnya masih ornamen yang sama, disini lebih memberikan informasi lengenda yang ada di indonesia, seperti Tuan Tapa dan The Dragon Princess, Putri Mandalika, Malin Kundang, Dewa Ruci, sampai sosok yang memang tidak asing lagi yaitu Ratu Pantai Selatan.


Selain itu tidak hanya legenda saja tapi juga terdapat navigator dunia yang terkemuka disini, seperti Ibnu Batuta, Laksamana Cheng-Ho, sedangkan kalo ingin mengetahui sejarahnya dan seperti apa sosok tersebut, Museum Bahari sudah menyediakan Katalog yang diletakkan di setiap benda, jadi tidak perlu khawatir buat sobat NgetripMuluu yang memang tidak menyewa pemandu, cukup membacanya saja. Pengujung museum bahari bukan hanya masyarakat lokal saja loh tapi ternyata juga banyak dari mancanegara.


Well, sekian dulu ya ceritanya, baca artikel NgetripMuluu lainnya ya…banyak cerita-cerita serunya loooh…hehe

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Julian Alejandro. Proudly created with Wix.com

bottom of page